Sabtu, 24 Juni 2017

Aliran rasa

Menerapkan komunikasi produktif dengan anak anak saat ini tidak lah demikian sukar untuk saya, dikarenakan waktu bertemu anak yang sangat limited selama beberapa minggu ini. Jadilah saya tidak mudah terpancing emosi saat meminta anak anak melakukan hal yang sudah menjadi rutinitas mereka, dan saya lebih memilih untuk menjalankan komunikasi secara produktif dengan mereka, keajaiban yang saya rasakan selama menerapkannya, anak anak, terutama kakak jadi lebih turun kadar "tantrumnya", karena saya lebih suka memberi dia pilihan ketimbang harus mengikuti keputusan/perintah saya, sedangkan untuk saya, saya jadi less emosi, hidup lebih indah tanpa emosi negatif, jadi saya menjadi tidak mudah lelah, dan yang menjadi sadar bahwa selama ini yang dibutuhkan oleh anak anak saya adalah perhatian saya yang lebih ke mereka, karena memang saya akui saya membersamai mereka di keseharian tetapi kesibukan di perniagaan secara online membuat saya mengabaikan mereka

#aliranrasa

Sabtu, 17 Juni 2017

Day 10 :ketika harus berkomunikasi produktif saat mereka bertengkar

Hari ini ceritanya saya tetiba diberi rejeki sakit, alhamdulillah, jadi mengharuskan saya istirahat sementara dari per-bazaar-an, untung juga ada pegawai yang handle, positifnya saya jadi punya banyak waktu main dengan anak-anak, termasuk saat kakak dan adek bertengkar karena saling ngotot untuk dulu-duluan maju sepedanya, dan akhirnya kaki adek tidak sengaja terinjak oleh ban sepeda kakak, pecahlah tangisan adek, dan karena saya di TKP serta melihat proses kejadiannya secara detail, jadilah saya menghampiri keduanya, sambil memajukan sepeda adek, dan "sedikit" berkomunikasi dengan kakak dan adek bahwasanya apa yang dilakukan tidaklah benar, ada baiknya saling mengalah atau gantian, karena tidak ada kalah dan menang, lalu kakak gantian menangis, kemudian saya peluk kakak, sambil kembali saya mengajak komunikasi, kakak mengalah saja sama adek, mungkin adek belum paham kalau harus gantian, nanti pelan pelan kita ajarin adek untuk mengalah ya kak, kakak juga harus hati hati saat bermain, jaga adek juga, kan adek nya kakak, saat itu kemudian adek datang menghampiri kami, jadilah saya minta mereka berdua untuk bermaafan dan berpelukan serta saling mencium pipi, alhamdulillah kemudian mereka kembali akur. Semoga saya terus bisa mempertahankan komunikasi produktif ini juga.

#day10
#level1
#komunikasiproduktif
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip

Kamis, 15 Juni 2017

Day 9 : pilihan

Ya ampun udah mau tanggal 17 aja dan PR belum juga selesai 😁😂, sungguh menjadi orangtua terbaik lika liku begitu tajam 😅, okeh kali ini setor tugas di hari ke 9, sebetulnya sudah dari beberapa hari lalu prakteknya tapi baru sempet nulis sekarang. Malam itu (entah hari apa, lupa), saat saya pulang dari bazaar, jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, dan kakak belum juga tidur karena keasyikan menonton televisi, memang tidak baik meletakkan tv di dalam kamar, tapi karena di rumah orangtua jadi saya tidak bisa semerta merta menerapkan aturan ala saya, jadi PR nya adalah berkomunikasi produktif dengan kakak untuk menyudahi menonton televisi dan segera tidur karena sudah terlampau larut malam. Saya membuka omongan dengan bertanya, mengapa belum tidur juga, dijawablah karena pengen nonton, lantas saya katakan kalau sudah malam, saatnya tidur, supaya badan fit esok hari, dan kakak tetap bertahan ingin menonton, lantas saya langsung memberi pilihan tetep nonton tv tapi uti (neneknya zafran) boleh bobo di atas, atau uti bobo nemenin zafran tapi zafran tidur (kenapa uti sebagai senjata? Karena zafran lengket sama utinya banget, jadi kalau bobo kudu ditemenin utinya), saya mengulang kesepakatan tersebut hingga 3 kali sampai pada akhirnya keputusan final adalah tv mati dan kakak pergi tidur, sekali lagi saya masih bisa menahan intonasi dan emosi, mungkin karena saya tidak bertemu anak anak 24 jam ya, semoga saja nanti saya tetap bisa menjalankan komunikasi produktif seutuhnya.

#day9
#level1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Selasa, 13 Juni 2017

Day 8 : menjaga intonasi saat lelah tak berkesudahan

Yap sesuai dengan judulnya, kali ini mau menceritakan mengenai saya yang harus tetap menjaga komunikasi produktif dengan anak anak, meanwhile badan remuk redam karena bazaar yang belum juga berkesudahan 😁. Pagi lalu disponsori oleh kakak yang "tumbenan" rewel pas mau ditinggal bundanya "kerja", dia kekeuh pengen ikut, saking pengennya sampai nungguin di depan pagar 😢, pakai acara "mewek", "heart breaking" banget kan, plus "syebel" karena sudah dikomunikasikan bahwa bundanya badan sedang lelah sangat, jadi tidak sanggup jikalau harus jaga stand bazaar sembari menjaga kakak berlarian, saya mengatakan ke kakak dengan kalimat sebagai berikut : "kak maaf hari ini ngga bisa ikut bunda dulu karena badan bunda capek banget, nanti bunda ga bisa nemenin kakak main", ini dijawab "aku ikut ikut ikut", lanjut bundanya "sementara di rumah ya sama uti, di sini kakak bisa main sepuasnya kesana kemari, bisa makan apa aja, kalau sama bunda harus di stand aja, kalau kakak lari, bunda ga bisa ngejar, nanti kalau ada yang ambil kamu gimana?", tetap dijawab "aku ikut please", lantas saya terdiam dan menegaskan "maaf ya hari ini bunda capek banget, hari jumat ya kakak boleh ikut bunda, oke", kakak menatap bundanya dengan "nanar", kemudian saya mencium kening kakak dan adek, langsung masuk mobil dan mengucap salam serta melambaikan tangan, sedihnya kakak hanya menatap bunda dan pasang muka sedih serta mau menangis 😢, meski saya bisa menjaga intonasi saat berkomunikasi tapi tatapan matanya membuat saya merasa jadi ibu tega, semoga lekas selesai PR bunda ya nak 😘

#level1
#day8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Senin, 12 Juni 2017

Day 7 : ikut bunda kerja

Wah udah lama banget belum sempet mengerjakan PR IIP 😁, karena mendekati lebaran tingkat kesibukan di bazaar dan online yang meningkat, sebetulnya sudah banyak praktek komunikasi produktifnya, hanya saat pulang bazaar sudah kelewat lelah 😑. Baiklah kali ini mau menceritakan mengenai kesepakatan bunda dan kakak saat ikut bunda "bekerja". Dikarenakan sebelum sebelumnya, saat kakak ikut ke stand bazaar, suka lari larian menghilang entah kemana, yang bikin bunda nya sport jantung, takut hilang nanti, jadi sebelum berangkat ke TKP, saya mencoba mengkomunikasikan ke kakak, kalau boleh ikut tapi tidak diijinkan untuk berlarian ke tempat lain selain stand bundanya, boleh berlarian hanya di sekitaran stand (saya tegaskan hanya di depan stand karena terlihat oleh saya), awalnya seperti biasa, kakak menolak dengan rengekannya dan argumennya, bahwa dia tidak akan main jauh, cuma mau main di tempat tante tantenya (sebutan untuk para spg tenant lainnya), tapi saya infokan kepada kakak mengenai alasan sy untuk tidak memberi ijin tersebut, yaitu, dikarenakan saya tidak dapat melihat keberadaan kakak jadi nanti jikalau ada yang mengambil (menculik) kakak, saya tidak tahu, jikalau bersikeras melanggar maka akan dipulabgkan ke rumah, tidak boleh ikut bundanya lagi. Berulang saya mengatakannya, agar paham terlebih dahulu, dan pada akhirnya tidak ada bantahan.
Prakteknya di lapangan, alhamdulillah kakak tetap berada di jangkauan pandangan saya, meski sekali menghilang saat saya sedang sibuk sibuknya, alhamdulillah ternyata bersembunyi di stand seberang 😄, lalu kemudian setelah saya tegaskan lagi mengenai kesepakatn awal, akhirnya bisa bertahan untuk tidak "menghilang", bertahan untuk menahan intonasi dan amarah tidaklah mudah untuk saya, tapi saya yakin saya pasti bisa 😊, demi anak anak.

#level1
#day7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Rabu, 07 Juni 2017

Day 6 : bunda pamit pergi yaa..

Hikss berhubung kelas bunda sayang ini berbarengan dengan saya bazaar selama bulan ramadhan, jadi waktu bertemu dengan anak super limited plus waktu saya untuk mengerjakan PR juga sangat limit, 😑😅, karena saya juga harus standby di stand bazaar meski ada pegawai sembari menghandle penjualan online juga, sedih juga karena tidak bisa maksimal bersama anak, berasa ilmu parenting yang didapat melayang begitu saja 😶.
Kembali ke topik komunikasi produktif, pagi ini sebelum saya berangkat ke tempat bazaar, seperti biasa saya harus pamit ke anak anak dulu, dan biasanya disertai drama oleh anak anak yang enggan ditinggal, terutama kakak yang sejatinya suka ikut, berhubung dia bangun kesiangan dan saya sudah harus berangkat, jadi mau ngga mau ya harus ditinggal di rumah, saya hanya mengucapkan "bunda berangkat dulu ya, besok pagi bangun pagian yuk ka, supaya bisa ikut nemenin bunda jualan", dan lanjut saya cium pipi kiri kanan serta keningnya, awalanya dia kekeh bilang "mau ikuttt.." sambil agak merengek, alhamdulillah tapi setelah saya cium tadi, jadi mereda dan minta "salim" (cium tangan) saya, legaaa, satu drama terlewati lagi, dan adek pun demikian, setelah puas "nenen", kemudian saya bilang "bunda pergi dulu ya nanti malam nenen lagi, main lagi, salim yuk", kemudian adek pun salim dan mengucapkan "dadahh..", rasanya pengen segera lebaran 😄😄😄😄😄, supaya bisa berkumpul lagi dengan anak-anak.

#level1
#day6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Selasa, 06 Juni 2017

Day 5 : Bebersih

Berhubung waktu ketemu dan berinteraksi sama anak anak jadi super sempit, karena selama ramadhan sedang ada kegiatan full di luar rumah berkaitan dengan "dagang" 😁, jadi bener bener mikir banget soal komunikasi produktif, ini sih sebetulnya kejadian kemarin malam, tapi tak apalah dibuat untuk hari ini. Jadi ceritanya kemarin saat kakak dan saya sedang bercengkerama selepas saya pulang dari aktivitas, kita sambil makan lumpia, ditengah proses nyamil itu, kakak maksa untuk ngebuka plastik pembungkus saos lumpia, saya tidak membantunya karena ingin melihat usahanya, ehh ternyata malah dibanting plastik saos nya yang menyebabkan plastik pecah dan saos tumpah kemana mana. Tetiba kakak menangis dan berusaha membangunkan utinya sambil tengkurap menutup mata. Hal tersebut ternyata karena kakak takut "diomelin" sama bundanya, see gimana jeleknya amarah kepada psikologis anak, membuat anak jadi takut bertanggung jawab atas perbuatannya. Meski saya letih sangat tapi diusahakan untuk tidak marah, maka saya segera bilang kakak "ngga pa pa kak, ayo kita ambil tissue gulunglalu dilap", puihhh, mungkin dalam hati kakak, dia lega ngga jadi diomelin 😂, segera kakak mengambil tissue dan kita pun membersihkan bersama ✌, tak lupa diakhiri dengan kata - kata "oke kakak pinter, terimakasih sudah bantu bunda" 

#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Senin, 05 Juni 2017

Day 4 : menjemur pakaian

Bukan hal sulit untuk saya dan anak anak dalam hal bekerja sama untuk dalam hal melakukan pekerjaan rumah ala ibu RT 😁, karena sejatinya anak anak saya suka dilibatkan dalam kegiatan ibunya, salah satunya menjemur pakaian, dan kakak sangat suka jika dilibatkan mulai dari proses mencuci pakaian. Untuk menjemur pakaian pun saya tidak perlu mengucapkan serentetan "rengekan" khas ibu ibu yang meminta bantuan kepada anak anaknya (a.k.a ngomel), saya cukup mengatakan "ayo kak kita jemur bajunya", kakak langsung mengatakan "siapp", setelah saya tata pakaian yang sudah dicuci di  masing -masing "hanger", saya tinggal memberikan kepada kakak untuk digantung di tiang jemuran, berhubunh tiang jemurannya juga ngga tinggi jadi kakak no complain dan alhamdulillah bundanya juga no stress at all 😁

#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Sabtu, 03 Juni 2017

Day 3 : Buang sampah pada tempatnya

Seperti biasa, anak anak terbiasa untuk belajar mandiri, dan hari ini belajar buang sampah pada tempatnya, meski sebetulnya kegiatan ini sudah dilakukan rutin dalam keseharian sejak dulu, tapi baru hari ini dicatat, karena ikut kelas IIP 😁, kali ini adek lagi yang belajar dengan bundanya. Setelah mengganti popok sekali pakainya, saya hanya mengatakan pada adek bahwa ini (popok yang sudah terpakai) adalah sampah dan harus dibuang pada tempat sampah, adek pun menggangguk tanda mengerti, dan lekas menggambil popok tersebut dan mengikuti saya untuk menuju ke tempat saya meletakkan tempat sampah, kemudian saya menunjukkan dimana harus membuang sampah tersebut, adek pun langsung membuangnya di tempat sampah yang saya tunjuk tadi, alhamdulillah selama ini adek selalu sejalan sepemikiran dengan bundanya, jadi tidak ada pergolakan berarti 😁😁

#level1
#day3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 01 Juni 2017

Day 2 : nemenin adek BAB

Hari ini ceritanya beda ya, kali ini bareng anak kedua yg super cute, versi ibunya, meski paham anak adalah individu yang unik, bahkan bersaudara pun bisa berbeda sifat dll nya, tapi terasa betul perbedaan mencolok dalam hal komunikasi, nah kali ini mau sharing mengenai komunikasi antara saya dengan si adek.
Pagi ini adek seperti biasa setelah bangun pasti minta "nenen" dulu, saat nenen pasti ibunya a.k.a saya akan menawarkan atau mengajak untuk mandi, cukup bilang, "dek ayok mandi", dan dia pasti langsung jawab "ayok...mandi..mandi..", oia sedikit info, usia adek saat ini 20 bulan dan alhamdulillah untuk bicara dan pemahaman komunikasi dua arahnya sudah bagus menurut ibunya 😁, lalu di tengah tengah perjalanan menuju kamar mandi, adek bilang "eek", maksudnya mau "eek", sontak tetiba dia menangis, awalnya saya tidak paham, karena nangisnya semacam merengek, untung selalu sabar kalau menghadapi adek, ternyata dia maunya BAB di wc, jd dia menangis karena udah ngga tahan nahan buat BAB (karena begitu diangkat ke wc lamgsung meluncur itu tornado 😁😁😁), alhamdulillah ini karena dulu awal awal mengajarkan untuk BAB hanya di WC, meski sampai sekarang masih pakai popok, setidaknya kalau di rumah BAB sudah mau dan bisa di WC, sekian deh cerita hari ini, pada intinya kalau dengan adek komunikasi begitu mudah tanpa drama 😊

#level1
#day2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Day 1 : mengajak kakak untuk mandi pagi

as usual, ritual mandi pagi pasti akan terasa didahului dengan prolong yang panjang, lama, penuh dengan tragedi, eh drama, or apalah itu, tetapi semenjak mengikuti kelas IIP, sedikit demi sedikit merubah drama tersebut menjadi kisah indah dan seru menyambut pagi, termasuk pagi ini, seperti biasa saat dia terbangun, sy menyapanya dg ucapan salam dan selamat pagi, kemudian mengajaknya berdoa bangun tidur, meski jarang direspon dg ucapan, seringkali kakak menggelayut ke saya, dan kemudian saya bertanya bagaimana tidurnya, no respon, lalu lanjut saya ajak untuk mandi, menolak? Pasti, heheh, kakak pasti jawab, ntar aja, baiklah, lanjut strategi kedua, mau makan dulu kah? (tapi udah disiapin dulu sih makanannya 😁), kakak ngga jawab juga, lalu saya coba ajukan sendokan pertama, alhamdulillah dimakan, sembari mau makan suapan pertama, sy bacakan doa sebelum makannya, adab ny doa dulu baru makan, tapi ya sudahlah mumpung mau anaknya 😂, setelah sesi sarapan selesai, lanjut menawari lagi untuk mandi, tapi kali ini dengan menawarkan untuk mengajak mainananny untuk mandi bareng, ngga pakai lama dan ngga pakai nanti, kakak langsung mau, ngga lupa setelah mandi diberi pujian sedikit, "hore kakak pintar, nanti mandi sore ajak lagi ya mainannya biar ikut bersih kayak kakak", okeh acara mandi untuk hari ini sukses, semoga next bisa konsisten 😘

#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip